27 Juni 2013

HTI DIY Tolak Kenaikan Harga BBM

SyariahPublications.Com -- Ratusan umat Islam yang dikoordinir Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (HTI DIY) melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM yang direncanakan pemerintah.

Dalam aksi yang dimulai pukul 09.00 dari titik start Taman Parkir Abu Bakar Ali ini, para orator berkali-kali menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah kebijakan yang dzalim. Pemerintah seharusnya mengurusi rakyatnya dengan baik, bukan malah menyengsarakannya.

Subsidi BBM yang dikeluhkan pemerintah akan membebani APBN 2013, besarnya adalah Rp192,8 triliun atau sekitar 12% dari APBN. Sementara itu, bunga utang yang harus dibayar di tahun 2013 adalah sebesar Rp 113,2 triliun. Pembayaran bunga utang ini selain membebani APBN, hukumnya juga haram. Anehnya, pemerintah justru lebih suka mengikuti kehendak asing yaitu menaikkan harga BBM.

Kebijakan dzalim ini, sebenarnya adalah akibat dari liberalisasi migas, sesuatu kebijakan yang lahir dari paham kapitalisme. Hal ini jelas bertentangan dengan syariah Islam yang memandang bahwa BBM adalah hak milik umum, dan negara dilarang untuk mengkomersialkannya kepada rakyat.

Di kawasan titik nol kilometer yang menjadi lokasi finish, HTI menampilkan tiga orator yang merupakan pakar di bidang energi. Orator-orator tersebut adalah : Agung Dwi Sutrisno, S.T. , Dr. Nopriadi Herman, dan Dr. M. Kholid Ridwan. Semuanya menyatakan penolakannya terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM. 



Ratusan umat Islam yang dikoordinir Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (HTI DIY) melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM yang direncanakan pemerintah.
Dalam aksi yang dimulai pukul 09.00 dari titik start Taman Parkir Abu Bakar Ali ini, para orator berkali-kali menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah kebijakan yang dzalim. Pemerintah seharusnya mengurusi rakyatnya dengan baik, bukan malah menyengsarakannya.
Subsidi BBM yang dikeluhkan pemerintah akan membebani APBN 2013, besarnya adalah Rp192,8 triliun atau sekitar 12% dari APBN. Sementara itu, bunga utang yang harus dibayar di tahun 2013 adalah sebesar Rp 113,2 triliun. Pembayaran bunga utang ini selain membebani APBN, hukumnya juga haram. Anehnya, pemerintah justru lebih suka mengikuti kehendak asing yaitu menaikkan harga BBM.
Kebijakan dzalim ini, sebenarnya adalah akibat dari liberalisasi migas, sesuatu kebijakan yang lahir dari paham kapitalisme. Hal ini jelas bertentangan dengan syariah Islam yang memandang bahwa BBM adalah hak milik umum, dan negara dilarang untuk mengkomersialkannya kepada rakyat.
Di kawasan titik nol kilometer yang menjadi lokasi finish, HTI menampilkan tiga orator yang merupakan pakar di bidang energi. Orator-orator tersebut adalah : Agung Dwi Sutrisno, S.T. , Dr. Nopriadi Herman, dan Dr. M. Kholid Ridwan. Semuanya menyatakan penolakannya terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM. (www.syariahpublications.com)
- See more at: http://syariahpublications.com/2013/06/15/hti-diy-tolak-kenaikan-harga-bbm/#sthash.3sL6Gd7V.dpuf
Ratusan umat Islam yang dikoordinir Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (HTI DIY) melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM yang direncanakan pemerintah.
Dalam aksi yang dimulai pukul 09.00 dari titik start Taman Parkir Abu Bakar Ali ini, para orator berkali-kali menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah kebijakan yang dzalim. Pemerintah seharusnya mengurusi rakyatnya dengan baik, bukan malah menyengsarakannya.
Subsidi BBM yang dikeluhkan pemerintah akan membebani APBN 2013, besarnya adalah Rp192,8 triliun atau sekitar 12% dari APBN. Sementara itu, bunga utang yang harus dibayar di tahun 2013 adalah sebesar Rp 113,2 triliun. Pembayaran bunga utang ini selain membebani APBN, hukumnya juga haram. Anehnya, pemerintah justru lebih suka mengikuti kehendak asing yaitu menaikkan harga BBM.
Kebijakan dzalim ini, sebenarnya adalah akibat dari liberalisasi migas, sesuatu kebijakan yang lahir dari paham kapitalisme. Hal ini jelas bertentangan dengan syariah Islam yang memandang bahwa BBM adalah hak milik umum, dan negara dilarang untuk mengkomersialkannya kepada rakyat.
Di kawasan titik nol kilometer yang menjadi lokasi finish, HTI menampilkan tiga orator yang merupakan pakar di bidang energi. Orator-orator tersebut adalah : Agung Dwi Sutrisno, S.T. , Dr. Nopriadi Herman, dan Dr. M. Kholid Ridwan. Semuanya menyatakan penolakannya terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM. (www.syariahpublications.com)
- See more at: http://syariahpublications.com/2013/06/15/hti-diy-tolak-kenaikan-harga-bbm/#sthash.3sL6Gd7V.dpuf
Ratusan umat Islam yang dikoordinir Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (HTI DIY) melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM yang direncanakan pemerintah.
Dalam aksi yang dimulai pukul 09.00 dari titik start Taman Parkir Abu Bakar Ali ini, para orator berkali-kali menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah kebijakan yang dzalim. Pemerintah seharusnya mengurusi rakyatnya dengan baik, bukan malah menyengsarakannya.
Subsidi BBM yang dikeluhkan pemerintah akan membebani APBN 2013, besarnya adalah Rp192,8 triliun atau sekitar 12% dari APBN. Sementara itu, bunga utang yang harus dibayar di tahun 2013 adalah sebesar Rp 113,2 triliun. Pembayaran bunga utang ini selain membebani APBN, hukumnya juga haram. Anehnya, pemerintah justru lebih suka mengikuti kehendak asing yaitu menaikkan harga BBM.
Kebijakan dzalim ini, sebenarnya adalah akibat dari liberalisasi migas, sesuatu kebijakan yang lahir dari paham kapitalisme. Hal ini jelas bertentangan dengan syariah Islam yang memandang bahwa BBM adalah hak milik umum, dan negara dilarang untuk mengkomersialkannya kepada rakyat.
Di kawasan titik nol kilometer yang menjadi lokasi finish, HTI menampilkan tiga orator yang merupakan pakar di bidang energi. Orator-orator tersebut adalah : Agung Dwi Sutrisno, S.T. , Dr. Nopriadi Herman, dan Dr. M. Kholid Ridwan. Semuanya menyatakan penolakannya terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM. (www.syariahpublications.com)
- See more at: http://syariahpublications.com/2013/06/15/hti-diy-tolak-kenaikan-harga-bbm/#sthash.3sL6Gd7V.dpuf
Ratusan umat Islam yang dikoordinir Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (HTI DIY) melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM yang direncanakan pemerintah.
Dalam aksi yang dimulai pukul 09.00 dari titik start Taman Parkir Abu Bakar Ali ini, para orator berkali-kali menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah kebijakan yang dzalim. Pemerintah seharusnya mengurusi rakyatnya dengan baik, bukan malah menyengsarakannya.
Subsidi BBM yang dikeluhkan pemerintah akan membebani APBN 2013, besarnya adalah Rp192,8 triliun atau sekitar 12% dari APBN. Sementara itu, bunga utang yang harus dibayar di tahun 2013 adalah sebesar Rp 113,2 triliun. Pembayaran bunga utang ini selain membebani APBN, hukumnya juga haram. Anehnya, pemerintah justru lebih suka mengikuti kehendak asing yaitu menaikkan harga BBM.
Kebijakan dzalim ini, sebenarnya adalah akibat dari liberalisasi migas, sesuatu kebijakan yang lahir dari paham kapitalisme. Hal ini jelas bertentangan dengan syariah Islam yang memandang bahwa BBM adalah hak milik umum, dan negara dilarang untuk mengkomersialkannya kepada rakyat.
Di kawasan titik nol kilometer yang menjadi lokasi finish, HTI menampilkan tiga orator yang merupakan pakar di bidang energi. Orator-orator tersebut adalah : Agung Dwi Sutrisno, S.T. , Dr. Nopriadi Herman, dan Dr. M. Kholid Ridwan. Semuanya menyatakan penolakannya terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM. (www.syariahpublications.com)
- See more at: http://syariahpublications.com/2013/06/15/hti-diy-tolak-kenaikan-harga-bbm/#sthash.3sL6Gd7V.dpuf

Tidak ada komentar: