http://m.news.viva.co.id/news/read/608257-politisi-pdip--soal-bbm--di-istana-kiblatnya-washington
VIVA.co.id - Politisi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan, Effendi Simbolon, menengarai ada campur tangan asing dalam
keputusan Presiden Joko Widodo untuk menaikkan kembali harga Bahan bakar
Minyak di Indonesia.
"Kebijakan di bidang energi sangat kuat tendensi terhadap pengaruh
pihak asing. Di lingkungan istana kita tahu kiblatnya Washington, para
antek penjajah," kata Effendi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa
31 Maret 2015. (Baca: Ketua MPR: BBM Ikut Harga Pasar, Pemerintah Langgar UU)Salah satu upaya yang bisa dilakukan, lanjutnya, adalah dengan membuat panitia angket. Meski tak menampik langkah itu belum tentu bisa menjadi jaminan membuka gurita masalah di pengelolaan harga BBM di Indonesia.
Setidaknya, menurut Luhut, dapat dijadikan referensi dasar menguak masalah yang ada di sektor energi di Indonesia. "Menurut hemat saya adalah angket, di situ terbuka. Seluruh stakeholder kita undang, kemudian kita audit, setelah itu jadi dasar debat dengan pemerintah," ujar Effendi. (Baca: Rapat 7,5 Jam, DPR Minta Pemerintah Tinjau Ulang Harga BBM)
"Kita coba usaha, niatannya baik, kita sudah terlalu lama terbelenggu dengan BBM ini," tambah anggota Komisi I DPR ini.
Sebelumnya, DPR melalui Komisi VII DPR meminta pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Komisi VII DPR juga telah mengadakan rapat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina (Persero), dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar